Peneliti UMSOM mengembangkan terapi protein RcoM-HBD-CCC yang bertindak seperti spons untuk mengikat karbon monoksida secara selektif tanpa mengganggu oksigen atau molekul penting lainnya.
Pada uji hewan (tikus), RcoM-HBD-CCC dengan cepat menghilangkan karbon monoksida dari sel darah merah dan dikeluarkan tubuh melalui urine dengan efek samping tekanan darah minimal.
Terapi ini dapat menjadi antidot intravena cepat untuk keracunan karbon monoksida yang dapat diberikan di ruang gawat darurat atau langsung di lokasi kejadian oleh penanggap pertama.
RcoM-HBD-CCC mampu mengurangi waktu untuk menghilangkan setengah kadar karbon monoksida dalam darah menjadi kurang dari satu menit, dibandingkan lebih dari satu jam dengan terapi oksigen murni.
Potensi aplikasi lain termasuk sebagai pengganti darah dalam kasus anemia parah, syok hemoragik, dan terapi pengiriman oksigen.
Studi lanjutan akan meneliti rentang dosis aman dan efektif, serta memperluas penelitian ke indikasi lain seperti ARDS, pelestarian organ, dan kondisi kritis lainnya.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"