Sekitar 90% aset perusahaan S&P 500 kini bersifat tak berwujud, meliputi hak kekayaan intelektual, nilai merek, data, kode, konten, talenta, dan pengetahuan.
Investasi aset tak berwujud telah melebihi fisik sejak akhir 1990-an di AS dan mencapai US$4,7 triliun tahun lalu, hampir dua kali total gabungan Prancis, Jerman, Inggris, dan Jepang.
Aset tak berwujud bersifat sangat scalable karena memiliki biaya tetap tinggi namun biaya marjinal hampir nol, mendorong dinamika winner-takes-all pada perusahaan besar.
Kelompok kecil perusahaan superstar mendorong pertumbuhan; 5% perusahaan di AS menghasilkan 78% pertumbuhan produktivitas menurut McKinsey.
Sepuluh saham teratas menyumbang 40% kapitalisasi pasar dan 33% laba S&P 500, mencerminkan tingkat konsentrasi yang historis tinggi.
Dominasi aset tak berwujud terutama teknologi menjelaskan keunggulan relatif pasar saham AS dibandingkan pasar global konvensional.
Aset tak berwujud sulit dinilai dan sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga, sehingga meningkatkan volatilitas pasar.
Perlakuan akuntansi yang membebankan investasi tak berwujud sebagai biaya membuat rasio valuasi seperti P/E dan P/B tampak melonjak, berkontribusi pada kesan harga gelembung.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"