Penelitian melibatkan pengukuran kalori terbakar harian pada lebih dari 4.200 orang dari 34 negara dan budaya.
Hasil menunjukkan total kalori terbakar per hari mirip antarpopulasi meski tingkat aktivitas fisik sangat berbeda.
Temuan ini menguatkan bahwa pola makan, bukan kurangnya aktivitas fisik, adalah pendorong utama obesitas.
Tubuh manusia menyesuaikan pengeluaran energi lain agar total kalori terbakar tetap stabil.
Populasi dengan asupan makanan ultra-proses yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat obesitas dan persentase lemak tubuh lebih besar.
Pesan kesehatan masyarakat sebaiknya fokus pada perbaikan pola makan, meski olahraga tetap memberikan manfaat bagi kesehatan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"