Google Translate telah mengalami perkembangan dari mesin penerjemah tradisional menjadi penerjemah mesin neural, namun masih memiliki keterbatasan dalam menangani konteks dan nuansa budaya.
Meskipun teknologi penerjemahan mesin telah meningkat, kebutuhan akan penerjemah manusia masih ada karena manusia mampu menangani konteks dan kehalusan budaya yang tidak dapat dilakukan oleh mesin.
Kemajuan penerjemahan mesin dalam bahasa pemrograman menunjukkan bahwa meskipun ada pengembangan dalam AI, kemampuan untuk menangani konteks dan ambiguitas masih menjadi tantangan.
Penggunaan AI dalam penerjemahan dan pemrograman harus mempertimbangkan nuansa etis dan dampaknya yang lebih besar, meskipun menawarkan kenyamanan dan efisiensi.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"