DOGE yang dipimpin Elon Musk mempublikasikan secara keliru pekerjaan Mohammad Halimi sebagai kontrak USIP sehingga menuduhnya sebagai mantan anggota Taliban dan membiayai militan.
Publikasi kesalahan ini memicu aksi intelijen Taliban di Kabul yang menahan, menyiksa, dan membahayakan keluarga Halimi di Afghanistan.
Dokumen internal USIP menunjukkan Halimi sebenarnya bekerja sebagai ahli konflik dan hak perempuan, bukan menyokong Taliban.
Pengambilalihan USIP oleh tim DOGE melibatkan tekanan hukum, pemecatan massal staf, dan penyalahgunaan data kontrak untuk membenarkan agenda pemotongan anggaran.
Akibat kabar salah tersebut, Halimi harus mengungsi lagi dan kini terdampar tanpa status imigrasi yang jelas.
ProPublica menyoroti kurangnya tanggapan Trump administration dan permintaan Halimi agar Elon Musk meminta maaf dan memperbaiki kesalahan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"