Analisis citra satelit resolusi tinggi menunjukkan penurunan budidaya opium di Afghanistan sebesar 85%.
Provinsi Helmand mengalami penurunan budidaya poppy 99% dari 129.000 hektare menjadi 740 hektare.
Provinsi Farah mencatat penurunan budidaya poppy 95% dari 11.589 hektare menjadi 532 hektare.
Provinsi Nimroz mengalami penurunan budidaya poppy 91% dari 2.364 hektare menjadi 209 hektare.
Provinsi Badakhshan justru mengalami peningkatan luas budidaya poppy dari 13.803 hektare menjadi 15.391 hektare.
Penurunan budidaya opium dapat memicu krisis ekonomi, instabilitas politik, dan migrasi dari pedesaan Afghanistan.
Pengurangan skala besar ini berpotensi berdampak jangka panjang pada perdagangan heroin, kejahatan terorganisasi, serta pola konsumsi dan kecanduan narkoba global.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"