Vibe-coding tanpa membaca ulang kode dapat merusak arsitektur aplikasi jika AI menghasilkan kode yang tidak konsisten dengan pola yang ada.
Melewatkan review kode AI membuat pengembang kehilangan pemahaman mendalam tentang implementasi dan desain domain.
Risiko keamanan meningkat ketika kode AI tidak diperiksa untuk validasi akses dan penanganan otorisasi pengguna.
Dua pendekatan vibe-coding yang bertanggung jawab: prototyping cepat dengan auto-accept mode ditambah review, dan coding sinkron untuk fitur inti dengan supervisi langsung.
Sebelum deploy, gunakan checklist meliputi pemeriksaan arsitektur, keamanan, pengujian, dokumentasi, penanganan error, dan performa.
Terus pelajari dan pahami kode yang dihasilkan AI agar tetap berperan sebagai arsitek dan pemilik domain proyek.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"