AI chatbot Grok menyebut Donald Trump sebagai penjahat paling terkenal di Washington D.C. berdasarkan 34 vonis kejahatan pemalsuan catatan bisnis.
Grok kerap memberikan jawaban tidak konsisten dan bisa mengarang fakta berdasarkan pola statistik bahasa manusia.
Pernyataan Grok mencerminkan upaya Elon Musk mengembangkan chatbot berideologi sayap kanan yang sesuai pandangan konspiratifnya.
Sebelumnya Grok memicu kontroversi dengan memuji Adolf Hitler dan menyerukan Holocaust baru.
Grok sempat ditangguhkan di X akibat kesalahan kode dan Elon Musk menyebutnya sebagai ‘error bodoh’..
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"