Teleskop JWST menemukan ratusan ‘titik merah kecil’ pada alam semesta muda yang sangat kompak dan berwarna merah.
Ukuran dan kecerahan objek ini tidak cocok dengan galaksi tua atau kumpulan bintang padat, memicu teka-teki astronomis.
Pengamatan ALMA dan instrumen MIRI menunjukkan tidak ada debu signifikan; cahaya yang terlihat berasal langsung dari objek tersebut.
Spektrum menampilkan gabungan ciri atmosfer bintang dan garis emisi gas panas di sekitar lubang hitam aktif, mendukung model ‘bintang lubang hitam’.
Model ini memandang objek sebagai kepompong gas masif yang mengelilingi lubang hitam yang memanas dan menahan cangkang, mirip konsep ‘quasi-star’.
Fase bola gas raksasa ini bisa menjadi tahap penting pertumbuhan lubang hitam supermasif dan evolusi galaksi awal.
Penemuan beberapa kandidat serupa yang lebih dekat ke Bumi memberi harapan untuk studi detail guna menguji hipotesis ini.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"