Data foto First Palomar Sky Survey (1949–1958) menunjukkan rata-rata ∼340 glints besar per jam per langit sebelum peluncuran Sputnik.
Analisis posisi bayangan sinar matahari pada 106.339 transien membuktikan sekitar dua pertiga adalah glints refleksi oleh objek datar di orbit geostasioner.
Glints tersebut singkat (<0,04 detik) sehingga tidak merentang pada foto, menunjukkan sumbernya adalah permukaan reflektif besar.
Untuk menghasilkan magnitudo 15–19 diperlukan objek datar setara ideal berdiameter 6–35 cm di orbit GEO.
Terdapat korelasi signifikan antara glints, uji nuklir (peningkatan 45% glints), dan laporan UFO (p < .001), termasuk peristiwa Washington DC 1952.
Sumber alami seperti kristal es terlalu kecil dan tidak menjelaskan pola glints serta korelasi yang diamati.
Hipotesis alternatif adalah bagian datar luar angkasa dari peradaban asing canggih, meski penulis mendesak verifikasi independen dan kehati-hatian terhadap kemungkinan disinformasi.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"