Perusahaan teknologi besar sengaja merekrut terlalu banyak developer demi menguasai pasar tenaga kerja dan menaikkan laba, meski tahu jumlah itu tidak diperlukan.
Perekrutan berlebihan membuat gaji dan proyek sampingan tak berguna melonjak, hingga menimbulkan budaya kerja lambat dan pekerjaan palsu.
Ketika ekonomi melambat dan suku bunga naik, perusahaan memangkas ratusan ribu pegawai karena proyek sampingan tidak lagi menguntungkan.
Akibatnya pasar kerja IT kini lesu; baik perusahaan besar maupun kecil enggan merekrut, sehingga developer junior hingga senior kesulitan mendapat pekerjaan.
Penulis menilai langkah Big Tech sebagai strategi kekuasaan yang akhirnya merugikan komunitas developer.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"