Penulis menghadiri workshop kepatuhan Digital Markets Act (DMA) oleh Apple dan Google di Brussels.
Apple dan Google menggunakan sesi workshop lebih untuk menjual citra perusahaan dan mengeluhkan kompleksitas hukum DMA.
Apple kerap menunda jawaban, mengajukan interpretasi ekstrem, serta memberikan jawaban teknis yang tidak memadai.
Apple memiliki rekam jejak menantang penunjukan gatekeeper, menunda investigasi, dan memilih opsi antipersaingan.
Isu utama mencakup keterbukaan browser pihak ketiga, toko aplikasi alternatif, dan sistem peninjauan aplikasi.
Apple membatasi engine browser pihak ketiga, menyulitkan instalasi aplikasi web, serta menerapkan kendala usia yang membatasi browser selain Safari.
Beberapa peserta workshop diduga didanai oleh Apple tanpa pengungkapan yang jelas.
Penulis menekankan pentingnya penerapan hukum secara adil dan bahaya praktik lobi tersembunyi terhadap kepercayaan demokrasi.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"