Industri asuransi global khawatir krisis iklim dapat membuat wilayah tak dapat diasuransikan.
Menjelang kenaikan suhu 2,7-3°C, adaptasi menjadi tidak layak secara ekonomi.
Selisih perlindungan besar, dua pertiga kerugian ekonomi akibat bencana tak diasuransikan.
Allianz menekankan pentingnya dekarbonisasi cepat dan investasi adaptasi yang lebih murah daripada kerugian.
Zurich menyebut prospek sangat suram dengan kerugian asuransi meningkat dua kali lipat relatif ekonomi global.
Pasar obligasi bencana (CAT bonds) tumbuh cepat meski asuransi semakin mahal.
Beberapa ahli seperti Munich Re masih optimis asuransi dapat disesuaikan dengan premi risiko.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"