Carlo Palombo, mantan VP Barclays, mendapat pembatalan vonis conspirasi manipulasi EURIBOR dan pencabutan larangan kerja oleh FCA.
Meski bisa kembali ke industri keuangan, Palombo memilih kembali ke dunia akademik untuk mempelajari filsafat dan teori kritis.
Selama dua tahun di penjara Wandsworth, ia menyelesaikan gelar PhD berjudul “Nudity and Disorder” yang membahas kebebasan sebagai kekacauan.
Pengalaman penjara berdampak besar pada kehidupan pribadinya, memisahkan sementara ia dari istri yang hamil dan anaknya karena pembatasan COVID-19.
Palombo selalu menegaskan tidak bersalah dan menyoroti bahwa praktik serupa umum dilakukan oleh banyak kolega yang tidak pernah dituntut.
Ia memberi saran kepada trader muda untuk lebih baik diam, patuh, dan tidak mengeluh agar tidak menjadi sasaran tuduhan di masa depan.
Meski ada peluang kompensasi, tidak ada kepastian; yang pasti ia terbebas dari kewajiban membayar biaya hukum pemerintah Inggris sebesar £750.000.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"