Lebih dari 90% pembela lingkungan mengalami pelecehan online terkait pekerjaan mereka.
Facebook menjadi platform paling banyak disebut (62%), diikuti WhatsApp (36%) dan Instagram (26%).
Sekitar 75% responden percaya pelecehan daring berkorelasi dengan ancaman di dunia nyata.
Aktivis perempuan, terutama wanita kulit berwarna, menghadapi ancaman kekerasan seksual dan intimidasi lebih besar.
Praktik “red-tagging” di Indonesia melabeli aktivis sebagai komunis, meningkatkan risiko kriminalisasi.
Global Witness mendesak Meta dan platform lain untuk menambah sumber daya moderasi dan mengundang masukan publik.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"