Google Tag Manager terutama digunakan untuk memfasilitasi pelacakan pengunjung secara tersembunyi dengan mengaburkan skrip invasive.
Google beralih menggunakan cookie pihak pertama untuk Tag Manager dan Ads agar dapat melewati pemblokiran konten pihak ketiga.
Menonaktifkan JavaScript di browser dapat mematikan hampir semua fungsi GTM dan Google Analytics yang dijalankan di sisi klien.
GTM yang dijalankan di sisi server tetap tak bisa memantau tanpa JavaScript, meski masih dapat memuat pixel pelacakan.
Metode pencegahan meliputi pemblokiran semua cookie, menonaktifkan JavaScript, dan memblokir konten pihak ketiga melalui uBlock Origin.
Opsi lain termasuk memutus koneksi web setelah halaman dimuat atau menggunakan browser teks seperti Lynx untuk hanya menampilkan konten tanpa risiko pelacakan.
Banyak situs sengaja merusak fungsi dasar tanpa JavaScript untuk memaksa pengguna mengizinkan skrip pelacakan.
Menggabungkan berbagai metode ini dapat melindungi privasi pengguna dan mendorong penurunan penggunaan GTM oleh Google.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"