Penelitian terbaru mengungkap bahwa pencabutan air tanah menyumbang 68% hilangnya pasokan air tawar di benua bawah lintang sedang.
Sekitar 6 miliar orang di 101 negara menghadapi penurunan bersih pasokan air akibat kekeringan dan penambangan air tanah.
Air tanah yang diekstraksi kini menjadi salah satu kontributor terbesar kenaikan permukaan laut melalui aliran air ke lautan.
Wilayah kering meluas setiap tahun dengan lahan seukuran dua kali California mengering sejak 2014.
Akuifer besar terbentuk jutaan tahun lalu dan memerlukan ribuan tahun untuk pulih, sehingga penarikan saat ini tidak berkelanjutan.
Penurunan muka tanah (subsiden) di banyak kota seperti Mexico City dan Jakarta menjadi tanda nyata eksploitasi air tanah.
Krisis air ini memperbesar risiko kekurangan pangan, perpindahan penduduk, dan konflik geopolitik.
Solusi cepat meliputi manajemen air yang ketat, irigasi tetes, daur ulang air, dan kebijakan nasional untuk melindungi cadangan air.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"