Film Brazil dibuka dengan kesalahan birokrasi sederhana—tercantumnya nama Buttle bukannya Tuttle—yang memicu penangkapan tanpa pengadilan.
Visual film memadukan arsitektur art deco dan simbolisme otoriter ala Nazi untuk menggambarkan dunia dystopia birokrasi yang menakutkan.
Sam Lowry, pejabat menengah, menolak promosi dan menjadi pahlawan anti-struktur dalam satire hierarki kapitalis.
Brazil menyoroti ketiadaan akuntabilitas dan budaya menyalahkan lembaga lain dalam birokrasi yang tidak manusiawi.
Tema film tetap relevan di zaman sekarang, tercermin dalam contoh nyata seperti deportasi keliru oleh ICE dan pembangkangan tanggung jawab pemerintah.
Rilis restorasi 4K membawa kejernihan visual baru dan menegaskan daya tahan film selepas 40 tahun sejak perilisannya.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"