Penulis menilai perlombaan menuju AGI hanyalah gelembung yang digerakkan kepanikan geopolitik dan retorika pemasaran.
Sementara perhatian media tertuju pada AGI, kenyataannya ML sudah menjadi infrastruktur membosankan yang murah, terstandar, dan mudah dipakai.
Harga penggunaan model LLM turun drastis (misal GPT-3 dari $60 menjadi $0,07 per juta token) karena commoditisation.
Kemudahan baru ini membuat banyak programmer veteran maupun pemula kembali aktif dan bisa membangun sistem produksi dalam hitungan minggu.
Standar umum (chat format, JSON, vector store, dsb.) memungkinkan produk dibangun dari blok komoditas lintas vendor.
Sebagian besar lalu lintas dan manfaat AI terjadi di luar AS, memecah hambatan bahasa dan memperluas akses ke keahlian instan.
Investasi raksasa (mis. proyek Stargate $500 miliar) didorong narasi AGI; keuntungan utamanya justru bagi pemasok infrastruktur seperti produsen GPU.
Ketika gelembung AGI pecah, infrastruktur dan talenta tetap ada, memungkinkan perusahaan yang fokus pada kegunaan praktis untuk menang.
Saran: pengembang harus segera membangun, bisnis mengejar efisiensi nyata, investor memilih model ekonomi berkelanjutan, pemerintah berfokus pada kapasitas ML praktis, bukan supremasi AGI.
Revolusi sejati adalah membuat kecerdasan semurah listrik sehingga orang berhenti memikirkannya.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"