Kritik terhadap narasi adapt or perish yang menganggap pengembang yang tidak cepat mengadopsi AI akan ketinggalan.
Penulis menekankan pentingnya hak pengembang untuk memilih alat dan workflow sesuai kebutuhan dan preferensi masing-masing.
AI dapat membantu, tapi nilai fundamental pengembangan perangkat lunak terletak pada pemahaman masalah, desain solusi, dan pengambilan keputusan arsitektur.
Pendekatan manual dalam menulis kode seringkali merupakan bagian dari craftsmanship yang membantu pengembang memahami edge cases dan optimasi.
Keragaman bidang pengembangan (embedded systems, web, permainan) membutuhkan berbagai tools, dan tidak semua peran cocok dengan arsitektur AI-driven.
Biaya langganan alat AI yang tinggi dapat membatasi akses bagi pengembang dengan anggaran terbatas dan menciptakan hambatan buatan.
Monokultur AI-first dapat mengurangi inovasi karena mengekang keberagaman pendekatan dan pemikiran kreatif.
Ekosistem sehat membutuhkan ruang untuk berbagai jalur pengembangan, dari AI orchestration hingga manual optimization.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"