Scripting custom di Zitadel tidak mendukung named capture groups pada regex di mesin JavaScript sehingga menimbulkan masalah.
Microsoft Entra mendukung PKCE tetapi tidak mencantumkannya di dokumen OpenID discovery sehingga klien mengira PKCE tidak tersedia.
Dimensi pada metadata EXIF terkadang berbeda dari dimensi gambar asli sehingga mengganggu pemotongan dan pengubahan ukuran.
Penanganan whitespace pada YAML sering kali tidak intuitif dan membingungkan.
File tersembunyi di Windows tidak dapat dibuka dengan flag "w" dan opsi SMB "hide dot files" menambah kebingungan.
Carriage return (CRLF) di skrip bash dapat rusak karena Git kadang mengonversi LF menjadi CRLF secara otomatis.
Perintah fetch di Cloudflare Workers menggunakan http secara default walaupun https ditentukan sehingga memicu loop pengalihan.
Beberapa ponsel menghapus data GPS dari gambar jika aplikasi tanpa izin lokasi mencoba mengaksesnya.
Perintah NOTIFY di PostgreSQL dijalankan dalam transaksi sehingga adapter socket.io menulis ke WAL setiap 5 detik.
Skrip npm melakukan panggilan HTTP ke registry setiap kali dijalankan sehingga tidak efektif untuk health check.
Penambahan 50 paket ekstra oleh pihak ketiga untuk kompatibilitas membuat proyek JavaScript menjadi berat.
Implementasi bcrypt hanya menggunakan 72 byte pertama dari password, karakter setelahnya diabaikan.
Objek Date di JavaScript menggunakan penomoran 1-indeks untuk tahun dan hari tetapi 0-indeks untuk bulan sehingga membingungkan.
Impor ESM di Node.js sebelum v20.8 dengan --experimental-vm-modules pada proyek CommonJS dapat menyebabkan segfault.
PostgreSQL membatasi parameter hingga 65.535 sehingga bulk insert dapat gagal pada dataset besar.
Beberapa fitur web seperti Clipboard API hanya berfungsi dalam "secure contexts" (https atau localhost).
Metode remove di TypeORM memodifikasi objek input dengan menghapus properti id dari objek asli.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"