Penggunaan AI mengubah tugas insinyur perangkat lunak dari penulisan kode manual menjadi perancangan domain, orkestrasi solusi, dan tinjauan output AI.
Insinyur yang mengadopsi alat AI menunjukkan produktivitas lebih tinggi dibanding yang tidak, sehingga adaptasi sangat penting.
Kerangka kematangan AI di rekayasa perangkat lunak memiliki lima level, mulai dari auto-complete hingga tim otonom.
Alat build-time (pra-bangun) lebih disarankan karena biaya rendah, deterministik, dan sesuai praktik pengembangan yang ada.
Bekerja dengan agen AI membutuhkan keterampilan prompt, validasi hasil, dan pengaturan konfigurasi domain.
Peran insinyur berevolusi ke fokus definisi masalah, arsitektur sistem, dan jaminan kualitas.
Pemimpin harus menyiapkan perubahan budaya, proses, serta pelatihan dan tata kelola risiko.
Adopsi awal di CommBank menunjukkan peningkatan hingga 3x jumlah pull request, menuntut pembaruan proses review.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"