Model dua tingkat (primary agent dan subagent) paling efektif.
Subagent harus stateless seperti fungsi murni.
Dekomposisi tugas vertikal dan horizontal membantu efisiensi.
Komunikasi terstruktur dengan tujuan, konteks, dan batasan jelas.
Spesialisasi agen berdasarkan kemampuan, domain, dan model.
Empat pola orkestrasi utama: Sequential, MapReduce, Consensus, Hierarchical Delegation.
Batasi konteks untuk subagent agar perilaku lebih dapat diprediksi.
Terapkan strategi penanganan kegagalan seperti retry dan degradasi terkontrol.
Optimasi kinerja melalui pemilihan model, paralelisasi, caching, dan batching.
Pantau metrik seperti tingkat keberhasilan tugas, kualitas, performa, dan pola kesalahan.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"