Pemrograman adalah cara berpikir, bukan sekadar menghafal sintaks.
Lingkungan pemrograman harus membuat makna kode transparan dan menjelaskannya dalam konteks.
Pemrogram harus dapat mengikuti alur eksekusi kode secara nyata dan visual di berbagai tingkat waktu.
Nilai variabel dan data program harus selalu ditampilkan dan dibandingkan, tanpa state tersembunyi.
Lingkungan mendorong pembuatan dengan bereaksi: menampilkan sesuatu di layar segera dan menyediakan palet fungsi untuk eksplorasi.
Lingkungan mendukung abstraksi bertahap: mulai dengan konstanta, lalu ubah menjadi variabel, loop, dan fungsi.
Bahasa pemrograman harus memiliki metafora yang resonan, mendukung dekomposisi, rekomposisi, dan keterbacaan kode.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"