Laporan DOE menilai narasi utama iklim saat ini terlalu alarmis.
Laporan menunjukkan data historis AS tidak mendukung peningkatan frekuensi atau intensitas cuaca ekstrem karena emisi GHG.
Laporan mengakui pemanasan global akibat CO2 namun juga mencatat manfaat peningkatan CO2 bagi pertanian.
Skenario emisi RCP 8.5 dianggap tidak realistis dan menyesatkan.
Laporan menyoroti ketidakpastian tinggi dalam model iklim dan parameterisasinya.
Faktor alami seperti variabilitas Atlantik dan radiasi matahari juga berperan dalam perubahan iklim.
Kenaikan kerugian akibat cuaca ekstrem terutama dipicu oleh pertumbuhan penduduk dan ekonomi, bukan hanya perubahan iklim.
Dampak ekonomi dan kematian akibat perubahan iklim dinilai lebih kecil berkat kemajuan teknologi dan infrastruktur.
Pengurangan emisi unilateral AS diperkirakan berdampak minimal dalam skala global.
Laporan DOE menekankan pentingnya sains iklim yang objektif dan seimbang.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"