LSA umumnya dikonsumsi dari biji tanaman Convolvulaceae dengan kadar senyawa yang sangat bervariasi dan dosis sulit diprediksi.
Efek yang paling sering dilaporkan meliputi takikardia, hipertensi, mual, muntah, halusinasi, dan kecemasan; sekitar 12% pengguna membutuhkan perawatan medis.
Kasus efek berat termasuk psikosis, posterior reversible encephalopathy syndrome, dan satu kematian bunuh diri setelah agitasi parah.
Bukti terbatas menunjukkan LSA dapat meredakan sakit kepala cluster pada sebagian kecil pasien, tetapi data hanya berasal dari survei dan laporan kasus.
Variabilitas konsentrasi, informasi daring yang menyesatkan, dan kurangnya data klinis memperbesar risiko kesehatan publik.
Dibanding LSD, LSA memiliki potensi psikoaktif lebih lemah namun efek otonom lebih kuat, sehingga manfaat terapinya masih belum jelas dan memerlukan penelitian terkontrol.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"