Restoran seperti Clinton Hall menawarkan menu mini berupa burger, kentang goreng, dan minuman ukuran kecil untuk pengunjung yang menggunakan obat penekan nafsu makan GLP-1.
Sekitar 8-10% orang Amerika menggunakan GLP-1 dan sebagian besar makan lebih sedikit saat makan di luar.
Menyajikan porsi kecil dapat mengurangi limbah makanan dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang kantong dan perutnya mengecil.
Rantai restoran dan bar menambahkan opsi mini seperti martini setengah porsi dan koktail kecil untuk pengguna GLP-1.
Beberapa bisnis memberi label khusus menu ramah GLP-1, seperti Smoothie King, sehingga memudahkan pelanggan menemukan pilihan tinggi protein dan serat.
Restoran fine dining juga merilis menu ukuran kecil untuk individu dengan nafsu makan rendah tanpa harus menyinggung alasan pelanggan.
Tidak semua restoran menganggap perlu menyesuaikan porsi, terutama tempat yang fokus pada pengalaman sosial dan hidangan khas.
Tren ini dipandang sebagai peluang kompetitif mirip dengan akomodasi vegetarian atau vegan di restoran.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"