Lebih dari 7.000 kasus chikungunya terkonfirmasi di Foshan, Guangdong, Tiongkok Selatan.
Virus chikungunya ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Gejala termasuk demam, kelelahan, mual, dan nyeri sendi berat yang bisa berlangsung berbulan-bulan.
Chikungunya tidak menular antar manusia dan angka kematian sangat rendah (0,01%).
Belum ada obat khusus; pengobatan berfokus pada meredakan gejala.
Tiongkok menerapkan tes massal, isolasi pasien, dan tindakan eliminasi nyamuk serupa dengan protokol COVID-19.
Metode pengendalian nyamuk meliputi ikan pemangsa larva dan pelepasan nyamuk gajah kanibal.
Vaksin tersedia di AS, tetapi di Tiongkok vaksin belum dapat diakses publik.
Langkah pencegahan mencakup membersihkan tempat berkembang biak nyamuk, kelambu, dan penggunaan repelen.
Musim hujan dan angin topan meningkatkan aktivitas nyamuk dan memperburuk risiko transmisi.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"