Ruang sunyi di transportasi, museum, dan perpustakaan semakin hilang karena kebisingan pengunjung.
Perpustakaan yang dulunya sepi kini penuh kafe dan area sosial sehingga mengurangi suasana hening.
Pandemi memperburuk kebiasaan umum, membuat orang lupa tata krama di ruang publik sunyi.
Teori jendela pecah menjelaskan mengapa pelanggaran kecil dalam ruang sunyi memicu kebisingan massal.
Isolasi pribadi menjadi satu-satunya pilihan, namun akses ke alam atau retret sering tidak terjangkau.
Diharpkan adanya pusat hermitage atau chillout sebagai solusi untuk menyediakan ruang tenang.
Lembaga publik seperti perpustakaan dapat memulihkan fungsi heningnya demi kesehatan mental masyarakat.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"