Tanda baca em dash semakin banyak digunakan dan kini menjadi petunjuk tulisan hasil AI.
Para penulis membela em dash sebagai ciri khas suara manusia dalam teks.
Model AI seperti ChatGPT mengandalkan em dash secara berlebihan karena pelatihan pada teks manusia.
AI hanya membuat prediksi berbasis data sehingga tidak mampu berinovasi dan menghasilkan teks yang monoton.
Penulis menghargai ketidaksempurnaan seperti eksperimen sintaksis yang dihilangkan AI.
Perbedaan gaya manusia yang berantakan menjadi nilai tambah di tengah homogenitas teks AI.
Dorongan AI dalam penulisan membuka kesempatan untuk mengeksplorasi makna menulis bagi manusia.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"