OP seorang self-taught dev yang frustasi karena sulitnya mendapatkan pekerjaan baru sejak PHK.
Proses hiring dianggap terlalu rumit dengan meeting berlebihan, tes take-home, dan video screening satu arah tanpa umpan balik.
Banyak perusahaan mengejar unicorn dev, outsourcing pekerjaan ke negara murah, dan memaksakan AI ke segala hal sehingga karyawan merasa terpinggirkan.
Kebijakan RTO dan manajemen yang buruk menambah beban pekerjaan serta interupsi terus-menerus, memicu kelelahan dan kemarahan.
Beberapa menyarankan solusi seperti ambil sabatikal, bekerja di perusahaan kecil atau non-FAANG, mendirikan usaha sendiri, atau beralih ke akademia.
Terdapat kekhawatiran bahwa perkembangan AI akan menggantikan banyak pekerjaan pengembang dan mengurangi jalur pelatihan untuk junior.
Diskusi juga mencakup ide unionisasi, koperasi, dan pentingnya mencari pekerjaan yang memprioritaskan kualitas hidup dan nilai teknis.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"