Evergrande dihapus dari bursa Hong Kong setelah runtuhnya perusahaan karena utang besar.
Perusahaan terjerat utang sekitar $300 miliar dan gagal membayar sebagian kewajiban luar negeri.
Pendirinya, Hui Ka Yan, kehilangan hampir seluruh kekayaan dan dilarang seumur hidup dari pasar modal China.
Krisis Evergrande memberikan tekanan besar pada ekonomi China yang sangat bergantung pada industri properti.
Pemerintah China meluncurkan berbagai kebijakan untuk memulihkan pasar properti dan mendorong konsumsi domestik.
Banyak pengembang lain juga menghadapi kebangkrutan, menandakan krisis properti yang meluas.
Analis memproyeksikan harga properti akan terus turun hingga sekitar 2027 sebelum mencapai titik terendah.
China mulai beralih fokus ke industri teknologi tinggi dan menghindari bailout langsung bagi sektor properti.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"