Semua strategi puasa intermiten dan pembatasan energi kontinu mengurangi berat badan lebih baik daripada diet ad-libitum dengan perbedaan bobot rata-rata 1,7 hingga 3,4 kg.
Alternate Day Fasting (ADF) menurunkan berat badan tambahan dibanding Continuous Energy Restriction (CER) sebesar rata-rata 1,29 kg dengan bukti moderat.
Dalam uji coba kurang dari 24 minggu, ADF memberikan penurunan berat badan signifikan lebih besar dibandingkan ad-libitum dan CER, sedangkan pada 24 minggu atau lebih semua diet menunjukkan efektivitas serupa terhadap ad-libitum.
ADF menurunkan kolesterol total, trigliserida, dan non-HDL lebih baik dibandingkan Time Restricted Eating (TRE) dengan tingkat bukti moderat.
Time Restricted Eating (TRE) menyebabkan kenaikan kecil kolesterol LDL dan non-HDL dibanding Whole Day Fasting (WDF) dengan bukti rendah.
Tidak ada perbedaan bermakna antar diet puasa intermiten, pembatasan energi kontinu, dan ad-libitum untuk HbA1c dan kadar HDL cholesterol.
Kepatuhan peserta umumnya tinggi (>80%) pada sebagian besar studi, meski menurun signifikan pada beberapa intervensi jangka panjang hingga 52 minggu.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"