Ribuan pekerja Korea Utara dikirim ke Rusia untuk mengisi kekurangan tenaga kerja dalam kondisi kerja mirip perbudakan.
Pekerja dipaksa bekerja hingga 18 jam per hari dengan hanya dua hari libur per tahun.
Mereka diawasi ketat oleh agen keamanan Korea Utara dan ditempatkan di kontainer kotor atau bangunan belum selesai tanpa peralatan keselamatan.
Sebagian besar penghasilan mereka disetorkan ke negara, sedangkan pekerja hanya menerima sisa $100–200 setelah pulang.
Upaya melarikan diri menurun karena pengawasan diperketat dan sesi pelatihan ideologis serta kritik diri wajib.
Lebih dari 10.000 pekerja dikirim tahun lalu dan angka ini diperkirakan bisa mencapai 50.000, termasuk untuk proyek rekonstruksi wilayah Ukraina yang diduduki.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"