DOM saat ini sarat warisan sejarah dan memiliki ratusan properti yang membuatnya terlalu kompleks.
Pengembang umumnya menghindari penggunaan DOM langsung karena API deklaratifnya masih ketinggalan zaman.
Model kerja CSS dengan dua lintasan constraint (outside-in dan inside-out) masih membingungkan banyak orang.
Flexbox dan grid menambah lapisan kompleksitas pada model layout CSS dasar.
Web Components tidak populer karena API yang terasa canggung dan menambah tingkatan scoping yang membingungkan.
Fitur pengeditan HTML seperti contentEditable sulit diandalkan untuk aplikasi kompleks.
Virtualisasi konten dan elemen interaktif sering membutuhkan banyak hack manual dan overhead tinggi.
Proposal HTML in Canvas mencoba menggabungkan DOM dengan canvas, namun masih terbatas dan memaksa pengembang mengurus interaksi dari nol.
Model UI baru di luar DOM, seperti pada proyek Use.GPU dengan WebGPU, menunjukkan cara membuat layout lebih sederhana dan efisien.
Proyek alternatif seperti Servo dan Ladybird memiliki peluang merancang data model DOM/CSS baru tanpa warisan beban berlebih.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"