Marsha Linehan mengembangkan DBT setelah mengalami perlakuan buruk di rumah sakit jiwa dan menyimpulkan kebutuhan keterampilan emosional yang ia sendiri kekurangan.
DBT adalah terapi standar emas untuk klien berisiko bunuh diri, menggabungkan terapi satu-satu, ketersediaan 24/7, dan pelatihan keterampilan mingguan.
Metode DBT menyebar ke sekolah, layanan kesehatan, penjara, dan budaya populer melalui manual, kartu, dan aplikasi self-help.
Terapi ini berfokus pada dialektika penerimaan diri dan perubahan perilaku dengan akronim seperti TIP, STOP, dan ABC PLEASE.
Kritikus menilai DBT terlalu prosedural, mengabaikan riwayat hidup klien, serta menanamkan logika tanggung jawab individu ala budaya korporat.
DBT mencerminkan pergeseran soft skills dari konteks manajemen ke ranah kesehatan mental, memosisikan kesejahteraan sebagai kompetensi personal.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"