Kolonel Raj Agrawal memimpin unit Space Force yang melacak sekitar 48.000 objek di orbit.
Fokus bergeser dari Space Situational Awareness menjadi Space Domain Awareness untuk menilai ancaman militer.
Lonjakan sampah antariksa dipicu uji coba rudal anti-satelit Tiongkok 2007 dan tabrakan satelit 2009.
Mission Delta 2 mengintegrasikan radar, teleskop, intelijen, dan siber guna memberi gambaran operasi siap tempur.
Sekitar 2.000 objek masuk “red order of battle” karena berpotensi bermanuver tak terduga atau bermusuhan.
Space Force rutin mengirim peringatan tabrakan ke operator komersial, sekutu, serta Tiongkok dan Rusia.
Perusahaan AS seperti Starlink dan Kuiper kooperatif membagi data orbit; respons Rusia dan Tiongkok sangat terbatas.
Sampah dari uji coba ASAT Tiongkok dan Rusia memaksa stasiun luar angkasa serta satelit lain sering bermanuver.
Rencana memindahkan tugas peringatan tabrakan ke Departemen Perdagangan masih terganjal anggaran.
Agrawal, mantan guru, akan bertugas di National Defense University setelah dua tahun memimpin Mission Delta 2.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"