Penulis diinstruksikan mencobai alat AI untuk coding di tempat kerja karena tekanan ekonomi dan potensi peningkatan produktivitas.
Alasan pribadi penulis menolak LLM meliputi kehilangan pekerjaan rekan, masalah etika konten yang diambil tanpa izin, dan dampak lingkungan.
Mindset ketakutan menjadi tidak berguna sejak awal karier developer menyebabkan burnout berulang selama 10 tahun.
Eksperimen awal AI di pekerjaan hanya membantu perbaiki error sederhana tanpa dampak besar pada produktivitas.
Penggunaan AI pada proyek image processing menghasilkan kode cepat, namun rawan celah keamanan seperti directory traversal dan batas ukuran file.
Penulis kehilangan pemahaman menyeluruh terhadap kode buatan AI, menjadi tergantung dan terlalu malas untuk memperbaiki sendiri.
Penggunaan AI menimbulkan ilusi produktivitas dan kecerdasan sementara pada faktanya membuat malas dan bodoh.
Studi mendukung temuan bahwa AI membuat pengguna menumpuk utang kognitif dan keuntungan produktivitas yang dilaporkan tidak akurat.
Kesimpulan: AI tidak akan menggantikan pekerja penulis, namun ketergantungan berlebih dapat membuat seseorang tak terpakai dan sulit dipekerjakan.
Penulis memutuskan lebih baik mempelajari hal baru secara mandiri ketimbang mengandalkan AI dalam jangka panjang.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"