Satu sel ragi memiliki massa sekitar 100 pikogram, sedangkan E. coli sekitar 1 pikogram.
Pada 1953, peneliti menggunakan Stokes’ law, mikroskop, larutan gula, dan kamera untuk mengukur massa sel ragi.
Stokes’ law menghubungkan gaya hambat fluida dengan ukuran bola, viskositas cairan, dan kecepatan jatuh bola.
Dengan mengukur radius sel dan kecepatannya jatuh, peneliti menghitung kerapatan sel dan mendapat massa rata-rata 79 pikogram.
Karena E. coli berbentuk batang, para ilmuwan MIT mengembangkan suspended microchannel resonator untuk mengukur massa bakteri secara tepat.
Resonator mendeteksi perubahan frekuensi getaran saat sel melewati saluran mikro, memungkinkan presisi femtogram dan pemantauan pertumbuhan sel.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"