Penulis mengalami gempa yang memicu kesadaran tentang “waktu mendalam” di balik peristiwa geologi.
Konsep waktu mendalam diperkenalkan oleh Charles Lyell dan Charles Darwin untuk menjelaskan perubahan geologi dan evolusi.
Lyell berbicara tentang jutaan hingga “usia tak terhitung” dalam bukunya Principles of Geology.
Darwin menggunakan “lompatan infinitesimal” dan analisis kalkulus untuk menghitung waktu geologis, seperti erosi Weald.
Penulis mengaitkan waktu mendalam dengan penurunan populasi kupu-kupu di New England selama dekade terakhir.
Konsep “pengembalian abadi” (Great Year) Lyell memisahkan temporalitas geologi dan temporalitas kehidupan bermacam spesies.
Penulis meminjam istilah Chthulucene untuk menggambarkan kekuatan chthonic bumi yang bereaksi terhadap aktivitas manusia.
Studi kupu-kupu Melissa Arctic dan Aphrodite Fritillary menunjukkan dampak perubahan iklim dalam konteks waktu geologis.
Kesadaran tentang waktu mendalam dapat membantu menempatkan krisis iklim dalam perspektif proporsional dan berkelanjutan.
Pengalaman pribadi penulis menekankan bahwa segala sesuatu dibentuk oleh waktu, dari lebah hingga bahan bakar fosil.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"