Sepuluh van pengenalan wajah langsung akan digunakan oleh tujuh kepolisian di Inggris untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan seksual dan kejahatan berat.
Teknologi yang telah diuji coba di London dan Wales Selatan membantu menangkap 580 pelaku kejahatan serius dalam 12 bulan terakhir.
Amnesty International dan kelompok hak asasi manusia menilai teknologi ini berbahaya dan diskriminatif terhadap komunitas kulit berwarna.
Van hanya akan dikerahkan saat ada intelijen spesifik dan dioperasikan oleh petugas terlatih dengan verifikasi manual setiap kecocokan wajah.
Menteri Dalam Negeri meluncurkan konsultasi untuk membentuk kerangka hukum baru dengan aturan ketat sebelum penggunaan luas.
Kelompok kebebasan sipil menekankan perlunya regulasi dan persetujuan publik sebelum pemasangan lebih banyak kamera.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"