Camar sering dianggap hama dan mendapat permusuhan, padahal mereka burung cerdas dan penting untuk ekosistem pesisir.
Dulu camar dihargai nelayan karena membantu memberi sinyal di laut, tetapi sejak abad ke-20 mereka dibasmi massal sebagai gangguan.
Penelitian menunjukkan camar mampu mengenali tatapan manusia, memilih makanan berdasarkan warna kemasan, dan belajar dari perilaku manusia.
Populasi beberapa spesies camar menurun tajam akibat perubahan habitat, penangkapan ikan berlebih, polusi plastik, dan wabah flu burung yang mematikan.
Perubahan perilaku manusia, seperti pengelolaan sampah dan pemahaman terhadap perilaku alami camar, penting untuk melindungi mereka dan menjaga keseimbangan laut.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"