AI cenderung menggunakan frasa seperti "serves as a testament" untuk menekankan pentingnya subjek secara berlebihan.
Bahasa promosi ditandai oleh kata-kata seperti "rich cultural heritage" atau "breathtaking" yang menciptakan nada tidak netral.
AI sering melakukan editorializing dengan memasukkan opini atau interpretasi pribadi dalam teks.
Penggunaan berlebihan kata penghubung seperti "furthermore" menandakan gaya tulisan AI yang seperti esai.
Ada kecenderungan ringkasan di akhir bagian menggunakan frasa "In summary" atau "In conclusion".
Paralelisme negatif seperti "Not only... but..." umum dalam teks AI dan tidak sesuai untuk Wikipedia.
Analisis superfisial ditandai dengan frasa gerund "-ing" yang menyorot signifikansi tanpa kedalaman.
Wording samar (weasel wording) seperti "Some critics argue" tanpa sumber tegas sering muncul.
AI sering keliru menggunakan format judul (title case), boldface, daftar, emoji, dan tanda baca seperti em dash atau curly quotes.
Terdapat kesalahan markup, placeholder pencarian, parameter utm_source, dan referensi palsu yang menandakan tulisan AI.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"