Menggunakan LLM dalam alur kerja coding sangat mudah tanpa kurva pembelajaran.
LLM tidak menghasilkan kode siap produksi; pengembang tetap harus memeriksa dan memahami hasilnya.
LLM kesulitan mengelola kode berukuran menengah atau kurang terdokumentasi dan di luar bahasa/framework populer.
Ketergantungan pada LLM dapat membuat pengembang malas membaca dokumentasi dan berpikir mandiri.
Agent LLM hanyalah proses pemanggilan API berulang, tidak ada mekanisme magis internal.
Alat-agent umum menyediakan navigasi kode, pengeditan file, perintah shell, pencarian web, dan akses data terstruktur melalui MCP.
Stabilitas model dan harga berubah-ubah sehingga sulit diandalkan dalam workflow jangka panjang.
LLM gagal membuat komponen langka seperti Token Field di Flutter meski menggunakan model canggih.
Model populer saat ini meliputi Claude 4 Sonnet, Gemini 2.5 Pro, GPT 4.1/5, dan model lokal yang masih kurang bertenaga.
Github Copilot menawarkan nilai baik dengan harga terjangkau namun terbatas pada VSCode dan sering berubah konfigurasi.
Claude Code Pro IDE-agnostik dengan antarmuka terminal tapi mahal dua kali lipat dibanding Copilot.
LLM unggul dalam bahasa bertipe kuat seperti Rust, pembuatan boilerplate tes integrasi, dan bugfixing Sentry.
LLM sering menulis kode berlebihan, duplikasi, dan kualitas buruk pada fitur inti atau frontend kompleks.
LLM cocok untuk backend teruji kuat, namun buruk untuk antarmuka kustom dengan interaksi keyboard kompleks.
Rekomendasi saat ini adalah Github Copilot, tetapi jangan jadikan LLM satu-satunya cara menghasilkan kode.
Get notified when new stories are published for "Berita Peretas 🇮🇩 Bahasa Indonesia"